Rabu, 04 November 2015

PROSES TERBENTUKNYA PULAU NUSA TENGGARA

TUGAS GEOLOGI INDONESIA
 
 
PROSES TERBENTUKNYA PULAU NUSA TENGGARA

OLEH:
Kelompok 1


-          Malik Ilahude
-          Ilman Halaq
-          Hamida M. Pulubolo
-          Nurfiani Karim
-          Sisilya Makuta
-          Alan W. Ali
-          Frangki Hamdata
-          Mahmud Dali
-          Amalia Frinka D. Mado
-          Setiawan
-          Yayun Lihawa


Dosen Pembimbing
Ibu Intan Noviantari Manyoe, S.Si., M.T
 
 
 
Program Studi S1 Pendidikan Geografi
Jurusan Ilmu & Teknologi Kebumian
Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
 
 
Proses Terbentuknya Pulau Nusa Tenggara


Secara geologi, kebanyakan pulau-pulau penyusun Nusa Tenggara muda umurnya, dari 1-15 juta tahun saja (Audley-Charles, 1987) dan terjadi sebagai pulau-pulau oseanik yang tak pernah terjadi berhubungan dengan massa kontinen besar. Pulau-pulau ini terjadi di tempat sebagai busur kepulauan akibat proses subduksi antara lempeng samudera Hindia dengan lempeng samudera di sebelah timur-tenggara Sunda-land. Umurnya yang muda dan isolasinya dari daratan besar akan berpengaruh terhadap evolusi flora dan faunanya. Migrasi spesies terbatas, dan spesies yang berhasil mengkoloni pulau-pulau ini kemudian akan terisolasi, lalu cenderung berevolusi menjadi biota endemik.
Pulau-pulau di Nusa Tenggara mengikuti dua busur, bagian timur Busur Sunda (Bali, Lombok, Sumbawa, Flores bagian barat), dan bagian barat Busur Banda (Flores bagian timur, Alor, Wetar, Romang, Damar, Teun, Nila, Serua). Di mana batas ini sesungguhnya masih diperdebatkan. Sumba merupakan blok ekslusif dalam hal ini. Uniknya, susunan dua busur ini diikuti pula oleh dua sistem palung yang berbeda. Palung yang berasosiasi dengan Busur Sunda adalah Palung Sunda (Sunda Trench) di selatan Bali-Sumbawa yang menunjam membentuk palung dengan kedalaman 6 km. Di sini lempeng samudera Hindia menunjam ke bawah Nusa Tenggara. Sistem palung ini berhenti di sebelah selatan Pulau Sumba. Lalu sistem palung berkitnya adalah Palung Timor (Timor Trough), yang dimulai di sebelah selatan Pulau Sumba ke arah timurlaut. Di sini lempeng benua Australia menunjam di bawah Nusa Tenggara dan Timor-Tanimbar sampai kedalaman 3 km.
Bila subduksi lempeng samudera Hindia di Palung Sunda telah membentuk pulau-pulau volkanik busur kepulauan Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Alor, Wetar, Romang, Damar, Teun, Nila, dan Serua; maka penunjaman lempeng benua Australia di Palung Timor-Tanimbar telah membentuk pulau-pulau nonvolkanik yang disusun oleh mélange dimulai dari Rote, Timor, dan Tanimbar. Dua sistem busur kepulauan ini telah membentuk dua sistem busur kepulauan, yaitu busur kepulauan sebelah dalam yang volkanik – inner volcanic island arc (Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Alor, Wetar, Romang, Damar, Teun, Nila, dan Serua) dan busur kepulauan sebelah luar yang nonvolcanic – outer nonvolcanic island arc (Rote, Timor, Tanimbar).
Meskipun demikian, perlu diketahui bahwa pembagian menjadi dua sistem busur kepulauan ini hanya penyederhanaan. Evolusi busur kepulauan dalam yang volkanik mulai dari Flores bagian timur sampai Serua (Busur Banda) lebih kompleks daripada Busur Sunda (Bali, Lombok, Sumbawa, Flores bagian barat). Pulau-pulau volkanik Busur Banda sejak Pliosen (5 juta tahun yang lalu) berada di belakang sistem penunjaman Palung Timor, dan ini telah memengaruhi karakter tektonik dan volkanisme pulau-pulau ini yang berhubungan dengan adanya lempeng samudera tua yang terletak di depan lempeng benua Australia yang terseret masuk ke dalam Palung Timor.
Sesunguhnya, banyak pulau di Nusa Tenggara baru muncul di antara 10-1 juta tahun yang lalu. Pulau-pulau yang membentuk busur kepulauan sebelah dalam yang volkanik (Bali, Lombok, Sumbawa, Komodo, Flores, Solor, Adonara, Lomblen, Pantar, Alor, Atauro, Wetar, Romang, Damar, Teun, Nila, Serua, Manuk) merupakan pulau-pulau volkanik muda yang terjadi dan muncul di permukaan pada Miosen Akhir-Pliosen. Pulau-pulau volkanik ini sering mempunyai batugamping terumbu di tepinya, atau material sedimen lainnya yang dierosi dari badan utama pulau dan tumbuh di antara lidah-lidah lava atau bentuk ekstrusi lainnya.
Lombok dan Sumbawa merupakan pulau-pulau di Busur Sunda yang paling timur, sebagian ada yang mengatakan Komodo dan Flores bagian barat merupakan kelanjutannya meskipun bisa diperdebatkan. Diskontinuitas antara Busur Sunda dan Busur Sumba dipisahkan oleh Sumba Fracture. Menarik mengkaji lebih jauh Pulau Komodo di “junction” antara dua sistem busur ini dan posisi Pulau Sumba di sebelah selatannya.
Secara umum, dari Bali ke Lombok, ke Sumbawa dan terus sampai ke timurnya umur batuannya yang ekivalen secara litologi semakin muda umurnya. Ini menunjukkan bahwa pembentukan pulau-pulau Nusa Tenggara dimulai dari barat ke timur.
Referensi:
Satyana, Awang.”Evolusi Geologi Nusa Tenggara”.04 November 2015. http://tektonesiana.org/notes/awangs-memoirs/248-evolusi-geologi-nusa-tenggara/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar